PTN Harus Jemput Bola Beasiswa
Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal mengatakan, pemerintah memang kesulitan untuk menjaring siswa miskin berprestasi. Walaupun begitu, perguruan tinggi negeri mesti jemput bola tanpa perlu menunggu yang bersangkutan mendaftar. "Siapa yang potensial akademik tapi tidak mampu, itu yang harus diambil," tegasnya.
Mantan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) ini menyatakan, perguruan tinggi harus teliti siapa yang pantas menerima beasiswa. Kalau memang tidak bisa memenuhi kuota, maka dibiarkan saja menjadi sisa anggaran dan dikembalikan ke kas negara. Fasli mengungkapkan, rata-rata beasiswa Bidik Misi ini menyediakan beasiswa Rp10 juta per anak per tahun dengan kuota yang disediakan mencapai 20.000 kursi.
Sementara untuk pemenang olimpiade, memang Kemendiknas tidak dapat sembarang memberikan beasiswa ke semua pemenang olimpiade. Menurutnya, perolehan beasiswa untuk para pemenang ditentukan oleh kualifikasi dan jenis olimpiade yang diikuti oleh sang pemenang olimpiade.
Dikatakan, pihaknya memiliki daftar kualifikasi dan jenis olimpiade yang berhak memperoleh hadiah berupa beasiswa pendidikan. Bahkan, lanjut Fasli, sudah ada Surat Keputusan (SK) dari Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengatur tentang pemberian beasiswa pemenang olimpiade tersebut. "Ada kualifikasinya karena terkadang, ada olimpiade yang hanya diikuti tujuh atau 10 negara. Padahal, olimpiade yang masuk kualifikasi tersebut harus diikuti oleh negara-negara yang tingkat kompetensiya cukup tinggi di dunia,” jelas Fasli.
Oleh karena itu, Fasli menerangkan, pihaknya akan melakukan pengecekan ulang jika adanya aduan bahwa ada pemenang olimpiade yang tidak memperoleh beasiswa. Dia menjamin, jika memang sesuai kualifikasi maka beasiswa tersebut akan diperjuangkan.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Musliar Kasim tidak mau berkomentar banyak akan hal ini. Rektor Universitas Andalas Padang ini mengira belum diterimanya beasiswa itu karena persoalan administrasi saja. "Karena biasanya pengiriman beasiswa melalui rekening masing-masing. Mungkin rekening belum dikrim atau salah," ungkapnya.
1 comment
semoga saja semua pemenang olimpiade bisa mendapatkan hak nya
Posting Komentar